Jumat, 30 Juli 2010

HASMILK ON SCTV

http://berita.liputan6.com/ekbis/200707/144073/class=%27vidico%27

Pemerintah Kurang Memperhatikan Peternak Sapi Lokal  

05/07/2007 06:29
Liputan6.com, Lembang: Kenaikan harga bahan baku susu impor hingga 100 persen membuat produsen susu mulai melirik peternak sapi perah lokal. Sebelumnya, keberadaan para peternak ini tak pernah dilirik pemerintah. Menurut Ketua Koperasi Peternak Sapi Perah Gunung Gede, Jawa Barat, Iwan Ramkar dalam perbincangannya dengan repoter SCTV, Bayu Sutiyono, di Liputan 6 Pagi, Kamis (5/7), akibat kebijakan itu kontribusi peternak sapi perah lokal sebagai pemasok susu nasional masih kecil.
Kondisi itu, menurut Iwan, sudah berlangsung lama. Ini lantaran keberpihakan pemerintah pada pabrik susu besar. Padahal, peternak sapi perah juga bisa memasok bahan dengan harga lebih murah ketimbang mengimpor bahan baku susu yang harganya lebih mahal.
Hal ini pula yang dirasakan Sumarna, peternak sapi perah di Lembang, Bandung, Jawa Barat. Daerah ini merupakan salah satu sentra susu di Indonesia. Peternak ini harus puas produk susu dari tiga sapi miliknya dihargai Rp 2.000 per liter oleh koperasi. Apabila kualitas susunya bagus koperasi menambah bonus sebesar Rp 700 per liter.
Namun, kenyataan ini bertolak belakang dengan pernyataan pihak Departemen Pertanian. Menurut Deptan keterbatasan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan susu dikarenakan ketersediaan pakan dan peremajaan sapi yang membutuhkan sedikitnya 5.000 ekor tiap tahun.
Dirjen Peternakan Deptan Mathur Riady mengatakan, selama ini produksi susu lokal hanya bisa memenuhi 30 persen kebutuhan susu dalam negeri. Sedangkan 70 persen sisanya masih harus diimpor. Bahkan, hingga 2010 hanya bisa memenuhi 40 persen kebutuhan nasional. Karena itu untuk mengatasi masalah tersebut pihaknya akan menggenjot produksi susu segar nasional [baca: Pemerintah Diminta Menangani Kenaikan Harga Susu].(YNI/Tim LIputan 6 SCTV)

Tidak ada komentar: